Arema FC Adakan Doa Bersama Memperingati ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan

Arema FC Adakan Doa Bersama Memperingati '1.000 Hari' Tragedi Kanjuruhan

Arema FC Adakan Doa Bersama Memperingati ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan

Tanggal 1 Oktober 2022 akan selalu menjadi hari yang diingat dalam sejarah sepak bola Indonesia, khususnya bagi suporter Arema FC dan masyarakat Malang. Pada hari itu, tragedi Kanjuruhan terjadi, menciptakan duka mendalam bagi seluruh bangsa. Dalam rangka memperingati 1.000 hari pasca-tragedi yang mengklaim ratusan nyawa, Arema FC menggelar acara doa bersama yang dihadiri oleh para pemain, staf, dan pendukung setia klub.

Membangkitkan Kenangan

Acara doa bersama ini dilaksanakan di markas Arema FC dan dihadiri oleh banyak pihak yang berkomitmen untuk mengenang para korban dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian dan mengingatkan semua pihak akan pentingnya keselamatan di dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola.

Konteks Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan tajam, baik di dalam negeri maupun internasional. Insiden tersebut terjadi saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, di mana kerusuhan dan kepanikan menyebabkan banyaknya korban jiwa dan luka-luka. Pada saat itu, sosok suporter yang seharusnya menjadi bagian dari mati suri membudayakan semangat sportivitas, justru berubah menjadi tragedi yang menyentuh hati.

Doa dan Renungan

Di tengah suasana haru, acara ini diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh seorang ulama lokal. Dalam sambutannya, manajemen Arema FC menekankan pentingnya mengenang tragedi tersebut bukan hanya untuk meratapi kehilangan, tetapi juga untuk memperkuat tekad kolaboratif dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kita berkumpul di sini hari ini untuk mendoakan para korban dan juga untuk berkomitmen bersama-sama menjaga keamanan di stadion. Mari kita ubah duka menjadi kekuatan untuk memperbaiki masa depan sepak bola kita,”kata salah satu perwakilan manajemen klub.

Dukungan dari Komunitas

Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas suporter dan kelompok masyarakat, yang menunjukkan solidaritasnya kepada Arema FC dan para korban. Banyak komunitas melakukan aksi damai di luar stadion, mengedukasi akan perlunya keselamatan dalam setiap pertandingan sepak bola. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif di antara semua elemen dalam sepak bola Indonesia.

Penutup

Doa bersama ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga simbol harapan bagi perubahan. Kanjuruhan seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa dalam setiap pertandingan sepak bola, keselamatan dan kemanusiaan harus tetap dijunjung tinggi. Dari tragedi ini, Arema FC dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia diharapkan dapat bersatu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua. Melihat ke depan, semoga tidak ada lagi tragedi serupa yang akan menghantui dunia sepak bola Indonesia, dan semoga kenangan tentang mereka yang hilang tetap hidup selamanya dalam hati kita.